Elly Lasut dan Hillary Lasut |
SULUT - Menjelang dilaksanakannnya Pilkada serentak tahun 2024, suhu politik di Sulawesi Utara (Sulut) sangat memanas.
Pasalnya, pendukung melakukan bullying atau perundungan kepada figur lawan politik dari junjungan mereka.
Pantauan media ini, hal itu kerab dialami Elly Lasut yang kini berpotesi dicalonkan sebagai Gubernur Sulut.
Elly salah satu figur pemimpin Sulut yang menjadi sasaran bully dari para pendukung lawan politiknya di beberapa grup media sosial (medsos).
Tak hanya Elly, putri semata wayangnya Hillary Lasut tidak luput dari sasaran bullying di medsos.
Meski begitu, perundungan atau bullying yang dialamatkan kepada Elly dan Hillary ternyata menuai banyak keuntungan.
Buktinya, semakin dirundung, popularitas dan tingkat keterpilihan Elly sebagai bakal calon menjadi Gubernur Sulut, semakin meroket.
Hal itu dibuktikan dari hasil survey beberapa lembaga yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Penyebabnya, tanpa sadar dari pelaku perundungan, mereka menciptakan rasa empati masyarakat terhadap korban bullying.
Salah satu keuntungan utama dari seringnya dibully adalah menumbuhkan empati dan dukungan dari publik.
Ketika masyarakat melihat seorang calon yang menjadi korban bullying, mereka cenderung merasa simpati dan mendukung calon tersebut.
Bebebrapa penelitian menyebutkan, publik sering kali bersimpati kepada individu yang menunjukkan ketahanan terhadap serangan atau perundungan.
Sebabnya, memperkuat citra calon seperti Elly sebagai seseorang yang kuat dan tidak mudah menyerah.
Masyarakat juga cenderung merasa lebih dekat dengan calon yang mengalami kesulitan.
Terutama jika calon tersebut menunjukkan sikap positif dan tidak membalas dengan cara yang negatif.
Menariknya, Elly bahkan Hillary enggan menanggapi perundungan yang dialami keduanya.
Mereka pun tak lupa mengingatkan pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak membalas dengan hal negatif. *